Senin, 18 April 2011

Lotte Akan Berinvestasi di Industri Petrokimia

Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan perusahaan retail Korea Selatan, Lotte Group, berencana melakukan investasi pada industri petrokimia.

"Untuk 'naphta cracker' yang mau masuk Lotte dengan nilai investasi sekitar lima miliar dolar AS," katanya usai mencanangkan peringatan Tahun Kimia Internasional di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu.

Perusahaan yang dikenal sebagai pemilik jaringan Lotte Mart tersebut, menurut dia, saat ini sedang memilih lokasi untuk membangun sarana produksi bahan baku petrokimia.

"Dia sedang memilih lokasinya, antara Merak (Banten) atau Tuban (Jatim)," katanya tentang rencana realisasi investasi perusahaan Korea Selatan yang cakupan bisnisnya meliputi permen, minuman, makanan cepat saji, retail, hotel, jasa keuangan, bahan kimia berat, elektronika, teknologi informatika, konstruksi, penerbitan, hingga bisnis hiburan tersebut.

Ia juga mengatakan bila perusahaan itu bisa merealisasikan rencana investasi tahun ini maka, "Dalam lima tahun ini kita akan punya produksi untuk nafta dan kondensat".

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemerintah mengupayakan pembangunan unit-unit kilang minyak yang dapat memproduksi bahan dasar petrokimia seperti nafta dan kondensat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kimia.

Menurut dia, saat ini sudah ada tiga sentra produksi industri petrokimia yakni pusat produksi olefin di Banten dan Bontang (Kalimantan Timur) serta pusat produksi aromatik di Tuban (Jawa Timur) yang membutuhkan pasokan bahan baku secara berlanjut.

"Ini tentu butuh ketersediaan minyak dan gas, lahan memadai dan investasi yang besar," ujar Menteri Perindustrian.

Pemerintah, ia melanjutkan, menyediakan berbagai fasilitas dan insentif untuk menarik investasi pada kegiatan produksi bahan baku petrokimia yang dibutuhkan industri kimia.

Ia mengatakan pemerintah mendukung investasi pada kegiatan industri petrokimia dengan memberikan beberapa fasilitas investasi seperti keringanan pajak, bea masuk yang harmonis, serta fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah dalam impor bahan baku dan bahan penolong yang belum diproduksi di dalam negeri.

Selain itu, ia melanjutkan, pemerintah juga memberikan insentif pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai bagi industri di kawasan ekonomi khusus, serta sedang merampungkan pembahasan mengenai rencana pemberian insentif investasi berupa pembebasan pajak ("tax holiday").

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/58378/lotte-akan-berinvestasi-di-industri-petrokimia
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar